Angka Kejadian Penurunan Tajam Penglihatan Akibat Diabetes Mellitus di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

  • Mayarani Mayarani Institute of Health Science Dharma Husada Bandung, Indonesia
  • Indah Rahmasari Institute of Health Science Dharma Husada Bandung, Indonesia

Abstract

Gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan salah satunya adalah Retinopati Diabetik. Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi serius pada Diabetes Melitus. Diabetes Mellitus dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada retina, yang mengakibatkan penurunan tajam penglihatan sampai kebutaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian penurunan tajam penglihatan pada pasien dengan diabetes melitus di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif, dengan pendekatan retrospektif, serta pengumpulan dan pengamatan data sekunder. Hasil penelitian didapatkan angka kejadian penurunan tajam penglihatan akibat diabetes mellitus yaitu 95,5%, dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak (68,5%) dibandingkan laki-laki (31,5%). Berdasarkan usia, kelompok usia ?40 tahun lebih banyak mengalami penurunan tajam penglihatan (78,2%), dibandingkan kelompok usia <40 tahun (21,8%). Pasien disarankan untuk memeriksakan kesehatan matanya secara teratur sebagai salah satu upaya mencegah komplikasi mata lebih lanjut, mengontrol kadar gula darah, dan mengatur pola makan dengan baik.

References

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).Jakarta: Rineka Cipta
Arisman, 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus, Dislipidemia: konsep, teori dan penenganan aplikatif. EGC. Jakarta
Fox, C,. and Anne K. 2010. Bersahabat dengan Diabetes Melitus Tipe 2. Penebar Plus. Jakarta.
Ikapi, 2008. Gaya Hidup Penghambat ALZHEIMER. Pangkalan Ide. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ilyas, Sidarta. 2017. Ilmu penyakit mata. Edisi kelima. Cetakan Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Muchlas. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Sastroasmoro, S. 2008. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susianto, Herdy, W., dan Helda, M. 2008. Diet Anak Ala Vegetarian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Waspadji, Sarwono. (2007). Dalam Buku Hidup Sehat dengan Diabetes sebagai Panduan Penyandang Diabetes dan Keluargaya serta Petugas Kesehatan Terkait. Pusat Diabetes dan Lipid RSCM FKUI, Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Dewi Rosalina, Harijo WahjudI, 2011. Visual Field Abnormality and Qualityy of Life of Patient with Primary Open Angle Glaucoma.
Hafdiansyah Saiyar, 2017. Klasifikasi Retinopati Diabetes Dengan Metode Neural Network.
Haryati dkk, 2014. Hubungan Faktor Resiko Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi dengan Kejadiaan Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram. Media Bima Ilmiah. Vol 8: No 1.
Hastuti, R.T. 2008. Faktor –Faktor Ulkus Diabetika Pada Penderita Diabetes Melitus.
Inda Nofriani Safitri. 2013. Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Tinjau Dari Focus Of Control. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Khairiah, 2013. Hubungan Karakteristik Penderita Diabetes Melitus Terhadap Tingkat Ketajam Penglihatan Di RSUD Langsa
Lang GK, Amann J, Gareis O, Lang GE, Recker D, Spraul CW, 2000.Ophthalmology a short textbook. New York: Thieme Stuttgart.
Mulyati, Ramzi Amin, dan Budi Santoso, 2015. Kemajuan Visus Penderita Retinopati Diabetik yang Diterapi dengan Laser Fotokoagulasi dan atau Injeksi Intravitreal di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.
Nadya Awad, dkk. Gambaran Faktor Resiko Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Poliklinik Endokrin Bagian/SMF FK-Unsrat RSU Prof. Dr.R.D Kondou Manado Periode Mei- Oktober 2011.
Noble J, Chaudhary V, 2010. Diabetic retinopathy. CMAJ.
Pollreisz A, 2010. Erfurth US. Diabetic cataract: pathogenesis, epidemiology, and treatment. J of Ophthalmology.
Restyana Noor Fatimah, 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Medical Faculty, Lampung University
Rahmadilyani N, 2008. Hubungan antara Pengetahuan tentang Penyakit dan Komplikasi Diabetes Melitus pada Penderita Diabetes Melitus dengan Tingkat Mengontrol Kadar Gula Darah.
Suratno, Darsono, Siti Mutmainah. 2006. “Pengaruh Environmetal Performance Terhadap Environmental Disclosure Dan Economic Performance: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2004”. SNA IX Padang. 23-26 Agustus
Thandra H, 2013. Life Healthy with Diabetes. Diabetes Mengapa dan Bagaimana?
(1st ed.). Yogyakarta: Rapha Publishing.
Wijaya, A.R. dan Sukandari, N, 2000. Efek Vibrasi Terhadap Visual Manusia dalam
Human Display Interface. Guna Widya, Surabaya
Dinas Kesehatan. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang 2012. Diakses 04 Feb 2018 17:23
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009. Diakses 25 Feb 2018 20:08
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015 Diakses 3 Maret 2018 14:25 RISKESDAS, 2013. Prevalensi Diabetes Melitus Di Indonesia. Diakses 20 Mei 2018
Published
2019-07-15
How to Cite
Mayarani, M., & Rahmasari, I. (2019). Angka Kejadian Penurunan Tajam Penglihatan Akibat Diabetes Mellitus di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Jurnal Sehat Masada, 13(2), 129-135. Retrieved from https://ejurnal.stikesdhb.ac.id/index.php/Jsm/article/view/338