Tingkat Pengetahuan Siswa SMA tentang Kacamata Koreksi sebagai Alat Bantu Penglihatan
Abstract
Kacamata koreksi adalah salah satu pilihan pada koreksi kelainan refraksi. Koreksi pada kelainan refraksi perlu diperhatikan untuk mendapat tajam penglihatan yang sempurna. Pemakaian kacamata koreksi pada anak harus dilakukan secara rutin yaitu dipakai setiap saat selama sekolah dan melakukan aktivitas lain terutama membaca. Apabila pemakaiannya tidak rutin atau tidak akurat maka akan menimbulkan ambliopia, menganggu proses belajar, penurunan fungsi penglihatan dan mengurangi quality of life. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa/i Kelas XI SMA Negeri 1 Cikalongwetan tentang Kacamata koreksi sebagai Alat Bantu Penglihatan. Jenis penelitan ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling yang berjumlah 73 siswa. Hasil penelitian ditemukan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan pada siswa kelas xi yang berjumlah 73 orang siswa didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan sebelum diberi edukasi sebagian besar kategori kurang yaitu sebanyak 42 responden (58%), kategori cukup sebanyak 24 responden (33%) dan kategori baik sebanyak 7 responden (9%). Hal ini menyebabkan banyak siswa yang memiliki kelainan refraksi namun mereka tidak menggunakan kacamata dikarenakan banyak siswa yang belum pengetahui peran penting kacamata sebagai alat bantu penglihatan.
References
Basri, Saiful, Subhan Rio Pamungkas, and Firlly Fadjriansyah Arifian. 2020. “Prevalensi Kejadian Miopia Yang Tidak Dikoreksi Pada Siswa MTSS Ulumul Quran Banda Aceh.†Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika 3(4): 1–8. http://www.jknamed.com/jknamed/article/view/101.
Hidayati, Rahma. 2020. “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Henti Jantung Di Wilayah Jakarta Utara.†NERS Jurnal Keperawatan 16(1). https://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/download/325/215.
Ilyas, Sidarta, and Sri Rahayu Yulianti. 2019. 5 Jakarta, Universitas Indonesia Ilmu Penyakit Mata.
Jaja Muhamad Jabbar, Lia Rahmawati. 2020. “Analisis Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Refraksi Optisi Mengenai Bagian Bagian-Bagian Bingkai Kacamata.†XIV: 147–53.
Jan, Catherine et al. 2019. “Association of Visual Acuity with Educational Outcomes: A Prospective Cohort Study.†British Journal of Ophthalmology 103(11): 1666–71. https://bjo.bmj.com/lookup/doi/10.1136/bjophthalmol-2018-313294.
Notoatmodjo S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. cetakan ke. Jakarta: Rineke Cipta.
Pedami. 2017. “Kelainan Refraksi Pada Anak.†https://pedami.or.id. https://perdami.or.id/kelainan-refraksi-pada-anak/.
Primadi, Oscar. 2017. “Katarak Penyebab Utama Kebutaan Di Indonesia.†http://www.kemenkes.go.id. https://www.kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/katarak-penyebab-utama-kebutaan-indonesia.
Saw, S-M et al. 2003. “Causes of Low Vision and Blindness in Rural Indonesia.†The British journal of ophthalmology 87(9): 1075–78. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12928268.
Syarifudin, Gaos, and Eneng Evi. 2022. “Analisis Pengetahuan Orang Tua Tentang Manfaat Kacamata Koreksi Sebagai Alat Rehabilitasi Penglihatan Pada Anak Sekolah.†Sehat Masada XVI (Vol 16 No 1 (2022): Sehat Masada Journal).