Application of Non-Smoking Area (KTR) in Bandung City in 2016
Abstract
Pendahuluan: Indonesia menduduki peringkat ke-3 sebagai jumlah perokok terbesar didunia. Berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2013 perilaku merokok penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun keatas cenderung meningkat dari 34,2% menjadi 36,3%. Pemerintah berupaya menanggulangi dampak bahaya rokok diantaranya dengan menetapkan KTR (Kawasan Tanpa Rokok). Dinkes Kota Bandung melalui Seksi Promkes melakukan pelatihan Satgas KTR di 30 SMP dan 20 SMA di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan KTR di SMP dan SMA yang telah dilatih sebagai Satgas KTR di Kota Bandung.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan jumlah informan sebanyak 8 orang terdiri atas kepala sekolah, guru, Satgas KTR dan perwakilan siswa dari SMPN 4 dan SMAN 24 Bandung. Pengumpulan data dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi.
Hasil: Hasil penelitian ini yaitu dukungan terhadap program KTR serta kaderisasi didapatkan dari semua pihak sekolah dan sektor terkait. Sosialisasi program dilakukan melalui madding, penempelan rambu larangan merokok, kampanye dan sosialisasi saat upacara bendera. Sehingga tidak ada lagi orang yang merokok di lingkungan sekolah, namun pelaksanaan program KTR dirasa masih naik turun serta sanksi yang di berikan belum terlihat jelas bahkan pada salah satu sekolah masih sulit menemukan rambu larangan yang dikarenakan kurangnya pemantauan dari berbagai pihak terkait serta tidak adanya dana khusus dan Fasilitas yang sediakan oleh sekolah.
Kesimpulan dan Saran: Adapun saran yang di berikan yaitu diharapkan pihak puskesmas dapat lebih intens dalam pemantauan program KTR, pihak sekolah diharapkan dapat mengalokasikan anggaran khusus serta fasilitas untuk program KTR, Satgas KTR diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas serta lebih aktif lagi dalam menjalankan tugas.