Pengaruh Guided Imagery terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea di RS. TNI AU dr. M. Salamun Bandung

  • Roni Rowawi Institute of Health Sciences Dharma Husada, Bandung, Indonesia
Keywords: Sectio Caesarea, Guided Imagery, pain intensity

Abstract

Angka tindakan Sectio Caesarea di Indonesia pada tahun 2007 hingga tahun 2012 mengalami peningkatan 5,5%, padahal tindakan Sectio Caesarea itu sendiri memiliki dampak dan komplikasi. Nyeri merupakan masalah yang sering ditemui pada pasien pasca operasi Sectio Caesarae. Pasien dilaporkan 50% mengalami nyeri sedang dan berat pada hari pertama pasca operasi. Strategi penatalaksanaan nyeri non farmakologis yang biasa dilakukan meliputi stimulasi dan massage, terapi es dan panas, stimulasi syaraf elektrik transkutan (TENS), distraksi, Guided Imagery, Hipnosis. Guided Imagery dapat meningkatkan mekanisme koping dan pelepasan endorfin untuk mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan efek rileks. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Guided Imagery terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi Sectio Caesarea di RS TNI AU dr. M. Salamun Bandung. Metode yang digunakan adalah pra-eksperimental one group pre-test post-test without control.  Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebesar 20 orang. Intensitas nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil uji analisis dengan Wilcoxon test, menunjukkan pengaruh secara signifikan p (sig)=0,000 (p<0,05) Guided imagery terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca Sectio Caesarea. Diharapkan perawat mampu melaksanakan manajemen nyeri  Guided Imagery secara mandiri kepada pasien.

Published
2017-01-23
How to Cite
Rowawi, R. (2017). Pengaruh Guided Imagery terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea di RS. TNI AU dr. M. Salamun Bandung. Jurnal Sehat Masada, 11(1), 121-130. Retrieved from https://ejurnal.stikesdhb.ac.id/index.php/Jsm/article/view/248