Faktor Determinan Kejadian Bacterial Vaginosis (BV) di Kabupaten Bandung
Abstract
Bacterial vaginosis (BV) merupakan kondisi ketidak seimbangan dari ekosistem vagina, yaitu menurunnya jumlah Lactobacillus yang diikuti dengan peningkatan jumlah Gardnerella vaginalis dan kuman anaerob lainnya. BV biasanya tidak bergejala, namun ketika menimbulkan gejala biasanya disertai dengan keputihan yang berbau. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien atau WUS yang terdata atau tercatat dalam laporan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 83 orang.
Hasil penelitian menunjukan dari 83 WUS yang dilakukan pemeriksaan, sebanyak 4 orang yang merokok dan 1 orang yang positif BV dengan p Value 1,10. Dalam hal ini secara statistik tidak menunjukan adanya pengaruh merokok dengan kejadian BV. Sedangkan untuk aktivitas seksual secara statistik menunjukan bahwa p Value 0,010 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara aktifitas seksual secara aktif dengan kejadian BV. Pada faktor penggunaan cairan pencuci vagina menunjukan dengan p Value 0,012 maka secara statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan cairan pencuci vagina dengan kejadian BV. Sedangkan yang terakhir secara statistik menjukan p Value 0,012 maka dapat terlihat bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian BV.
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui tanda gejala BV secara dini dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperberat kejadian BV. Dan petugas kesehatan dapat melakukan screening secara dini terutama pada wus yang mempunyai faktor risiko.